apa yang kita bisa ubah dari rencana Tuhan? barusan Mama ngasih kabar bahwa nenek di Tangerang udah meninggal dunia dan kabar itu dibawa oleh teh Euis langsung dari Tangerang ke Karawang. Surprise! kejutannya bukan dari kabar yang dibawa tapi dari orang yang membawa.
sebenarnya aku udah ngerasa bahwa nenek udah ga ada, tapi itu aku simpan karena khawatir kata kata menjadi doa, Innalillahi, semoga semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah Sang Maha Kasih, semoga semua dosa sebagai manusia biasa mendapat ampunan dari Allah Sang Maha Cinta. amin!
kami hilang komunikasi dengan keluarga Tangerang, lama, terlalu lama bahkan jika aku masih menggunakan kata 'keluarga' dan dengan tiba tiba tanpa diduga teh Euis anak tertua Bapak datang seolah semua dalam kondisi baik baik saja dan termaafkan. benar tak ada dendam atau tuntutan sama sekali, aku dan de Sri hanya minta diizinkan melihat jasad Bapak kami untuk terakhir kali, SHIT!! kenapa aku masih menyimpan kenangan pahit pengusiran di hari kematian itu!
well, semoga kedatangan teh Euis untuk menjalin silturahim menjadi awal dari kata keluarga yang selama ini aku pakai sepihak saja. aku tak mau terlalu peduli dengan ini, aku bukan anak kecil yang dulu lagi, aku ingin begini, aku nyaman begini, aku dengan atau tanpa mereka akan tetap begini, demi Tuhan aku ingin menggunakan kata 'kalian' untuk mereka. aku anggap ini bonus tak terduga, kalian (ah keluar juga kata ini) terlambat untuk merangkul anak kecil ingusan yang hidup tanpa Bapak sepanjang zaman. aku sudah tidak terlalu antusias dengan pengakuan kalian, aku hanya butuh pengakuan Tuhan!
selama bersamaNya aku tak butuh pengakuan Dunia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.