Malam Ini, Dapat Kutulis...
Pablo Neruda
Malam ini dapat aku tulis sajak paling sedih1924
Aku tulis, misalnya: 'malam berkeping
dan menggigil, biru, bintang-bintang di jauhan.'
Angin malam berpusing di angkasa dan bernyanyi.
Malam ini dapat aku tulis sajak paling sedih
Aku cintakan dia dan kadang dia cintakan aku juga
Di malam seperti ini aku peluk dia dalam dekapan
Aku ciumi dia berkali-kali di bawah langit abadi tak bertepi
Aku cintakan dia dan kadang dia cintakan aku juga
Bagaimana seseorang bisa berpaling dari memuja mata besarnya yang berbinar
Malam ini dapat aku tulis sajak paling sedih
Untuk memikirkan tak lagi ia milik aku. Untuk merasakan diri kehilangan dia
Untuk mendengar malam tak tepermanai, yang kian menganga tanpa dia
Dan sajak-sajak berjatuhan ke jiwa seperti embun di atas rumputan
Bagaimana mungkin cinta aku tak bisa menahannya
Malam berkeping dan dia bersama aku tak ada
Itulah semuanya. Di jauhan seseorang menyanyi. Di jauhan
Jiwa aku tak menentu karena kehilngan dia
Pandanganku mencari-cari dia, seperti berlarian mengejar dia
Hatiku mencari-cari dia, tapi dia bersamaku tak ada
Malam-malam yang sama membikin putih pohonan
Waktu itu, kita tak lagi sama.
Aku tak lagi hasratkan dia, tentu saja, tapi betapa aku hasratkan dia
Suara aku coba mencari angin untuk menyentuh daun telinga dia
Yang lain. Dia bakal jadi milik yang lain. Seperti dulu sebelum ciumanku.
Suara dia. Tubuh dia yang gemilang. Mata dia yang kekal.
Aku tak lagi hasratkan dia, tentu saja, tapi mungkin aku hasratkan dia.
Cinta pendek saja, hendak melupakan alangkah panjangnya.
Bermalam-malam seperti ini malam aku peluk dia dalam dekapan
Jiwaku tak menentu karena telah kehilangan dia.
Ini duka penghabisan yang dia buat untuk menyengsarakan aku
Dan inilah puisi terakhir yang aku tulis untuk dia.
(Diterjemahkan oleh: Agus R Sarjono dari terjemahan Inggris W.S. Merwin)
![]() |
Pablo Neruda 1904 - 1973 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.