seberapa penting menulis. dulu aku sering kali menulis. menulis cerita hidup. banyak catatan yang sudah dibuang dibakar. ada yang masih kusimpan. tapi untuk apa. zaman sudah digital. sempat juga aku menulis catatan tentang hidup secara digital. mengetik tepatnya. kalau dibaca lagi kadang tertawa lucu geli berasa norak. aku dulu sok nyastra. kalau sekarang zaman alay dulu aku zaman puisi puisi picisan gitu [ahahaha] :D
rencana beberapa tulisan itu mau aku salin ke blog ini, lalu kertas dan bukunya aku bakar. tapi melihat tulisan otentik zaman dulu sayang juga. aku rapi kali kalau nulis. tapi kusimpan pun hanya jadi sampah dan bahan tertawaan saat tulisan itu terbaca orang. salah satu alasan kenapa aku sering bakar catatan, buang benda-benda ga guna atau sesuatu yang menjadi aib adalah karena aku suka inget akan kematian. kalau aku mati terus catatan dosa dan file-file atau benda-benda itu ditemukan, bisa-bisa rusak pencitraan [hehehe] :P
aku mencoba hidup nyaman dan aman, karena aku diajarkan untuk berbagi dosa hanya dengan Tuhan bukan teman atau lain orang. hanya dengan Tuhan. tapi sekarang, aku hilang pedoman. walau begitu aku mulai hidup apa adanya. memang belum fokus benar tapi aku mulai menata, ya selalu menata dari dulu, tapi ini lain, mudah-mudahan lain, aku ingin wujudkan cita-cita yang mati bersama kepergian bapakku. sekolah. aku sekolah lagi.
dan terpenting bagiku dalam menulis adalah mengurangi beban pikir, serasa doa yang ku bagi pada Tuhan. membawa ketenangan. menuangkan penat pada wadah yang tepat. ya aku bukan penulis hanya sekedar senang dan itu cukup :)
kk kuliah jurusan apa sih ?
BalasHapuskayaknya hobi bgt nulis trus kata2 yg digunakan tidak jauh beda lahh dengan seorang sastrawan :)
masa sih, Wiq?! makasih ya hehe.. aku jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia, mari budayakan menulis ;)
BalasHapus